Mengaji
Saat Finmik kecil, jadwal ngajinya itu sore. Mulai habis ashar hingga jam 5. Namun jadwal akan berubah saat ramadan. Tentunya para guru ngaji juga perlu mempersiapkan buka puasa untuk keluarganya masing-masing dong ya. Dan kami anak-anak juga bisa istirahat menahan lapar di rumah. Hihihihi.
Nonton pengajian di tv
Karena ngajinya tiap hari, biasanya Finmik gunakan untuk nonton acara tv sambil rebahan. Finmik hanya punya 1 tv di rumah, sehingga gantian sama ibu. Kalau film kartun finmik selesai, giliran ibu yang mendengarkan pengajian.
Menghadiri pengajian di musholla
Sampai sekarang, tiap hari minggu di bulan ramadan kampung Finmik selalu ada pengajian. Semua warga berkumpul di musholla kampung sejak jam 4 sore hingga adzan maghrib. Saat itu bagi Finmik kecil, event-event seperti ini sangat menyenangkan. Yah, meski bukan seratus persen untuk mendengarkan isi pengajian, minimal bisa ketemu banyak teman dan bonusnya dapat takjil gratis. Percayalah, meski takjil ala kadarnya tetep terasa senangnya.
Main di luar rumah
Kalau tidak ada yang bisa dikerjakan di rumah, acara tv juga tidak ada yang menarik, Finmik akan keluar rumah. Mencari tetangga untuk diajak main. Nggak jauh-jauh, cukup di sekitaran rumah saja. Entah main engklek, kejar-kejaran, petak umpet, karetan. Kadang sampai sekarang masih heran juga, kok kuat ya dulu puasa penuh tapi tetep lari-larian. Justru di balik tubuh kecil anak-anak kadang Finmik merasa mereka memiliki tenaga besar di luar nalar. Iya nggak? Mungkin karena semangatnya yang luar biasaa..
Main monopoli/ular tangga
Kalau jaman sekarang sih, mungkin mainan semacam ini sudah kalah dengan gadget ya. Berbagai macam game yang interaktif membuat anak bahkan lupa waktu dan tak terasa tiba-tiba saja sudah adzan. Padahal main permainan boardgame atau permainan tradisional lain semacamnya (bola bekel, dakon, dll) yang dilakukan sambil duduk, memiliki keasyikan tersendiri loh. Nggak kalah dengan main gadget yang bahkan seringkali berefek samping pada mata yang sepet.
Jalan-jalan mencari angin
Jika ada ayah di rumah, Finmik kadang diajak bersepeda keliling pasar, alun-alun, menjelajah tempat-tempat di sekitar rumah. Saat kami punya motor, mainnya bisa agak jauhan dan ngajak ibu juga. Nggak ngapa-ngapain sih, hanya melihat-lihat suasana sore. Cari angin istilahnya. Kalau sudah dekat maghrib kami akan segera pulang.
Membantu ibu bikin takjil/menu buka
Siapa bilang takjil harus selalu beli? Oh tidak.. Di keluarga Finmik, ibu lebih sering membuat takjil sendiri. Takjil sederhana tapi rasanya akan lebih nikmat karena dimakan bersama-sama. Sekali waktu kami bikin pisang goreng, agar-agar, godho telo (semacam ubi berbalut adonan tepung yang digoreng), teh manis hangat, sirup, dll.
Kerja lembur
Tak jarang, ngabuburit ramadan oleh sebagian pekerja masih digunakan untuk bekerja. Entah itu lembur maupun memang waktu kerjanya di jam-jam tersebut, misalnya pedagang, tukang ojek, penjual makanan. Alhamdulillah tetap bisa mengais rejeki di sela-sela waktu ngabuburit ya. Finmik juga sering lembur kok di kerjaan finmik yang dulu. Semangaaat!
Ikut bagi-bagi takjil
Ini bukan kegiatan finmik pribadi sih, hanya saja terkadang finmik mengikuti kegiatan semacam ini di tempat kerja. Namun, banyak loh yang mengisi waktu ngabuburitnya dengan beramal dengan cara ini. Saat jalan-jalan sore atau pulang kerja, Finmik sering ketemu orang bagi-bagi takjil di jalan. Sering juga Finmik kebagian. Ahahaha. Baarokallaah.
Kalau sekarang, waktu ngabuburit Finmik isi dengan bikin-bikin takjil buat keluarga, momong anak di rumah, baca Al-Qur'an, dan kadang diselingi dengan lemburan kerjaan yang dibawa pulang.
Kalo Sobat Finmik ngapain aja nih saat ngabuburit?
Apapun itu, jika dilakukan dengan senang tak terasa terdengar juga adzan maghrib yang ditunggu-tunggu jutaan umat muslim di dunia, apalagi kalau bukan untuk segera menyantap hidangan buka puasa. Mengisi perut yang sejak tadi dinina bobokkan dari berbagai aktivitas pencernaan.
Selamat berbuka ya Sobat Finmik!
@bloggerperempuan
@theraskinkosmetika
#BPNRamadan2024
Posting Komentar